Banyak dari kita yang menanyakan tentang hal ini, dan jawabnya adalah; jika mandi yang di lakukan adalah mandi yang sunnah seperti mandi untuk sholat jumat atau mandi untuk sholat ‘ied maka mandi tersebut tidak cukup untuk menggantikan wudhu secara mutlak.
Akan tetapi jika mandi yang dilakukan adalah mandi wajib yang disebabkan oleh junub, haid, atau yang selainnya maka ini cukup untuk menggantikan wudhu. Tetapi kita harus tetap berhati-hati dengan pembatal-pembatal wudhu, seperti menyentuh kemaluan misalnya.
Maka bagi kita yang ingin mencukupkan diri hanya dengan mandi wajib tanpa mengulang wudhu untuk memulai mandinya dengan membersihkan area kemaluannya terlebih dahulu dengan niat mengangkat junubnya dari area tersebut agar ia tidak perlu untuk kembali lagi menyentuh area itu dan membuatnya batal dari wudhu, barulah setelah ia selesai dari membersihkan area kemaluannya dia melanjutkan mandinya dengan membasuh sisanya.