(Ikram Afro x Ust. Arifin Nugroho)
ikram:
Katanya zikir itu bisa bikin rezeki jadi lancar, tapi kalau misalkan zikir sambil scroll TikTok, kira-kira itu nambah amalan atau ngurangin diskon pahalanya ya? Yuk kita bahas bareng Ustaz! Ngopi Bareng Ustaz, yuk kita bahas.
Ustaz Arifin:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Balik lagi bareng saya, Ikram Alfru, dan juga Ustaz Arifin Nugroho di acara Ngopi Bareng Ustaz. Nah, Ustaz, aku pengen bahas fenomena yang lagi ramai karena ada yang nanya di kolom komentar. Jadi, beberapa waktu lalu itu ada acara yang namanya kayak selawatan, zikir gitu, tapi digabungkan dengan lagu yang konteksnya tidak sesuai dengan acara yang biasanya. Lagu ini atau musik ini diputar di acara-acara klub malam. Akhirnya timbul nih perdebatan antar jamaah.
Ikram:
Oke, oke. Sebenarnya boleh enggak sih acara selawatan disambung dengan musik-musik yang mungkin kayaknya kurang etis atau enggak sesuai dengan konteks acara yang biasanya?
Ustaz Arifin:
Jadi begini, selawatan itu luar biasa, ya. Karena kan selawat itu adalah sebuah ibadah. Bahkan selawat ini bisa membuat kita mendapatkan syafaat dari Baginda Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam. Pasti ini karena kebaikan yang luar biasa dan pahalanya juga besar. Nah, hanya kita perlu tahu, setiap ibadah itu ada aturannya. Setiap ibadah itu, bahkan ada adabnya, ya. Jadi kalau kita ingin melakukan suatu aktivitas baik, harus juga dengan cara yang baik.
Ikram:
Betul, Ustaz.
Ustaz Arifin:
Nah, kalau misalkan ada sesuatu yang baik dilakukan dengan cara yang mungkin tidak baik, atau mengundang perdebatan, itu kan yang akhirnya kadang-kadang buat satu dengan yang lain musuhan, saling sindir. Ini kan enggak baik. Jadi lebih baik kita selawatan, tapi dengan cara yang baik, dengan adab yang bagus. Kita harus merasa bahwa selawat ini akan didengar oleh Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang akan menghadirkan rahmat dari Allah. Tentu kita membacanya juga dengan khusyuk dan syahdu, mengingat bagaimana cintanya Nabi kepada kita, dan kita mengharapkan rahmat dan ridha dari Allah melalui selawat itu.
Ikram:
Oke, jadi lebih baik jangan sampai campur aduk antara selawatan dengan musik yang tidak etis. Itu intinya ya, Ustaz?
Ustaz Arifin:
Betul sekali, Ikram. Kalau kita ingin beribadah, lakukan dengan adab yang baik. Jangan sampai ibadah kita jadi perdebatan, malah jadi saling menyindir satu sama lain.
Ikram:
Iya, Ustaz. Tapi ngomong-ngomong soal zikir nih, kita tahu kan kalau zikir itu amalan yang bisa dibilang gampang banget, bahkan kita diam dalam hati pun bisa melakukannya. Nah, gimana Ustaz kalau misalkan anak-anak sekarang lebih suka ngapalin lagu-lagu daripada ngapalin Al-Qur’an atau zikir, sementara malaikat itu enggak nanya siapa penyanyimu, kan?
Ustaz Arifin:
Sebenarnya sudah dijawab itu tadi. Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam memberikan banyak wejangan kepada kita kaitan dengan memanfaatkan waktu. Di antara tanda baiknya Islam seseorang itu dilihat dari dia mampu meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat.
Ikram:
Oh iya, Ustaz. Jadi kalau ada A dan B, kita pilih yang mana yang lebih bermanfaat buat akhirat, ya?
Ustaz Arifin:
Betul sekali. Jadi, kalau misalkan kita disuruh milih, lebih baik kita ngapalin Al-Qur’an daripada lagu-lagu yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat. Jangan sampai kita salat, lalu di rakaat pertama baca surat yang sama, ya. Rakaat pertama baca Al-Ikhlas, rakaat kedua baca Al-Ikhlas, padahal kita bisa belajar lebih banyak lagi.
Ikram:
Bener juga, Ustaz. Jadi, kalau ada orang yang hafal banyak lagu tapi malah lupa baca Al-Qur’an, itu mungkin harus introspeksi diri, ya?
Ustaz Arifin:
Betul, Ikram. Malaikat itu enggak akan bertanya tentang seberapa banyak lagu yang kita hafal, tapi malaikat bertanya tentang ayat terakhir yang kita baca. Coba bayangkan, ada orang yang ayat terakhirnya apa yang saya baca? Aduh, kayaknya udah tiga bulan saya enggak baca Al-Qur’an. Padahal Al-Qur’an itu petunjuk hidup kita, kan.
Ikram:
Iya ya, Ustaz. Ternyata selama ini kita kadang lebih fokus ke hal-hal yang tidak ada manfaatnya untuk akhirat.
Ustaz Arifin:
Betul sekali. Bahkan, banyak orang yang bilang dengan nyanyi itu bisa menenangkan hati. Tapi sebenarnya, kalau kita mau, ada banyak ayat dalam Al-Qur’an yang bisa memberikan kita motivasi dan semangat yang lebih besar. Tapi, memang banyak orang yang terjebak dalam trauma atau cara pembelajaran masa lalu. Namun seiring bertambahnya usia, kita seharusnya lebih paham apa yang benar-benar kita butuhkan dalam hidup.
Ikram:
Betul, Ustaz. Jadi, lebih baik kita ganti fokus kita ke yang lebih bermanfaat, ya?
Ustaz Arifin:
Betul sekali. Pindah fokus ke Al-Qur’an, karena itu akan lebih memberikan efek yang positif dalam hidup kita, bukan hanya untuk dunia tapi juga untuk akhirat.
Ikram:
Oke, Ustaz, jadi terakhir nih, ada juga yang rame soal jualan air garam yang sudah diselawatin. Itu gimana, Ustaz? Boleh enggak sih?
Ustaz Arifin:
Begini, ayat Al-Qur’an itu memang Syifa, yaitu obat. Al-Qur’an itu bisa menjadi obat, terutama untuk penyakit hati. Bahkan Nabi Sallallahu Alaihi Wasallam pernah membacakan Al-Fatihah untuk mengobati sahabat yang sakit. Nah, air yang dibacakan Al-Qur’an juga bisa jadi obat, tetapi masalahnya adalah niat di baliknya. Kalau ada orang yang menjual air tersebut untuk bisnis, kita enggak tahu apakah air itu benar-benar bermanfaat atau hanya sekadar untuk mencari keuntungan.
Ikram:
Jadi, lebih baik kita baca sendiri ya, Ustaz, daripada beli?
Ustaz Arifin:
Betul. Lebih baik kita baca Al-Fatihah atau surat lainnya sendiri dan minum airnya dengan penuh keyakinan dan harapan. Itu lebih dahsyat dan lebih bermanfaat daripada membeli dari orang yang tidak tahu apa-apa tentang kita.
Ikram:
Oke, jadi buat teman-teman, jangan gampang percaya sama yang jualan air garam diselawatin ya? Bacain sendiri aja, insyaAllah lebih berkah.
Ustaz Arifin:
Betul. Lebih baik kita yang melakukannya sendiri, dan pastikan niat kita benar.
Ikram:
Menarik banget ya, Ustaz. Semoga obrolan kali ini bisa buat teman-teman lebih banyak zikir dan lebih fokus ke hal-hal yang bermanfaat. Jangan lupa like, subscribe, dan aktifkan loncengnya di channel YouTube kita, ya! Kalau kalian punya pertanyaan, komen di bawah. Kita bakal jawab di video selanjutnya.
Ustaz Arifin:
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
Ikram:
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.