Istri ‘Imran adalah salah seorang pembesar dan pemimpin Bani Israil yang memiliki kedudukan tinggi. Saat kehamilannya mulai tampak, ia bernazar untuk mengabdikan bayi yang dikandungnya kepada Baitul Maqdis 🕌 sebagai pelayan rumah Allah, sepenuhnya untuk beribadah. Ia menyangka bayi itu laki-laki. Namun ketika melahirkannya, ia berkata:
_“Ya Rabbku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan.”_ (Ali ‘Imran: 36)
➡️ Anak laki-laki dianggap lebih kuat untuk mengemban tugas pelayanan Baitul Maqdis.
Kemudian ia berkata:
_“Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada setan yang terkutuk.” (Ali ‘Imran: 36)_ 🛡️👶
🌟 Permohonan itu dikabulkan oleh Allah. Ini adalah bentuk perlindungan pertama Allah terhadap Maryam. Firman-Nya:
_“Maka Rabbnya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik.”_ (Ali Imran: 37) 💝
Allah menjadikan Nabi Zakariya sebagai pemeliharanya. Ketika Maryam diserahkan ke Baitul Maqdis, para pemuka berselisih siapa yang berhak memeliharanya. Mereka pun mengundi dengan melempar pena, dan undian itu jatuh kepada Nabi Zakariya 🖊️➡️👴.
🕊️ Maryam pun tumbuh dewasa sebagai wanita shalihah, jujur, dan taat beribadah. Setiap kali Nabi Zakariya masuk ke mihrab untuk menjenguknya, ia mendapati makanan di sisinya. Maka ia bertanya:
_“Hai Maryam, dari mana kamu mendapatkan makanan tersebut?”
Maryam menjawab, “Makanan itu dari sisi Allah.”_ 🍇🥖
(Ali ‘Imran: 37)
🌈 Kejadian itu mengingatkan Nabi Zakariya akan kasih sayang Allah. Ia pun memohon agar dikaruniai anak yang akan mewarisi ilmu dan kenabiannya untuk membimbing Bani Israil setelahnya:
_“Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya…” (Ali ‘Imran: 39)_ 👶✨
Yahya disebut:
• Membenarkan kalimat dari Allah (Nabi Isa) 🕊️
• Menjadi ikutan 🌟
• Menahan diri dari hawa nafsu 🙏
• Dipelihara dari dosa dan diberi akhlak mulia 💫
•
Nabi Zakariya merasa heran:
_“Ya Rabbku, bagaimana akan ada anak bagiku, padahal isteriku mandul dan aku sudah sangat tua?” 👵👴
Allah menjawab:_
_“Hal itu mudah bagi-Ku.”_ (Maryam: 9)
Zakariya pun meminta tanda, dan Allah berfirman:
_“Tandamu adalah kamu tidak dapat berbicara dengan manusia selama tiga malam, padahal kamu sehat.” (Maryam: 10)_ 🤐
Namun, lidahnya tetap bisa digunakan untuk berzikir dan bertasbih kepada Allah 🕊️📿.
💡 Istrinya pun melahirkan Nabi Yahya, yang tumbuh dengan pertumbuhan yang luar biasa:
_“Dan Kami berikan kepadanya hikmah selagi ia masih kanak-kanak.”_ (Maryam: 12) 👦📘
🌟 Yahya adalah:
• Punya belas kasih dan kesucian dari dosa 💖
• Seorang yang bertaqwa dan berbakti kepada orang tuanya 👨👩👦
• Bukan orang yang sombong dan durhaka 🚫
•
Dan Allah menutupnya dengan keistimewaan luar biasa:
_“Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan, pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.”_ (Maryam: 15) 🕊️🕯️🌅
🌟 *2. 🌸Kelahiran dan Pemeliharaan Maryam🌟*
Maryam menjauhkan diri dari keluarganya menuju tempat di sebelah timur semata-mata untuk beribadah kepada Rabb-nya, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah:
> _“…maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka…”_
> (QS. Maryam: 17)
Hal ini dimaksudkan agar tidak ada yang mengganggunya dalam ibadah. Allah ﷻ lalu mengutus Ruh al-Amin, malaikat Jibril, dalam wujud seorang laki-laki yang sempurna dan tampan. Maryam pun terkejut dan merasa takut:
> _“Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.”_
> (QS. Maryam: 18)
Dengan kata-kata itu, Maryam menunjukkan rasa takut terhadap fitnah dan menjunjung kesucian dirinya, yang kemudian Allah angkat derajatnya karena kesucian dan kehormatan tersebut. 💎
Malaikat Jibril menjawab:
> _“Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Rabbmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.”_
Maryam pun berkata dengan penuh heran:
> _“Bagaimana aku akan mempunyai anak laki-laki, sedangkan tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku, dan aku bukan (pula) seorang pezina?”_
Jibril menjawab:
> _“Demikianlah. Rabbmu berfirman: ‘Hal itu adalah mudah bagi-Ku, dan agar Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami’…”_
> _“…dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”_
> (QS. Maryam: 19–21)
🕊️ Maka Maryam pun mengandung dan menjauhkan diri ke tempat yang jauh. Ketika sakit melahirkan datang, ia bersandar pada pangkal pohon kurma dan berkata:
> _“Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan.”_
> (QS. Maryam: 23)
Karena ia tahu, tuduhan dan cercaan akan segera datang dari kaumnya.
Namun kemudian datang pertolongan Allah melalui seruan dari bawahnya (yakni Jibril):
> _“Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Rabbmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyangkanlah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. Maka makanlah, minumlah dan bersenang hatilah kamu.”_
> (QS. Maryam: 24–26)
🌴 Kurma dan air segar menjadi penenang. Maryam pun diperintahkan untuk tidak berkata-kata:
> _“Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusia pun pada hari ini.”_
Setelah masa nifas selesai dan Maryam telah pulih, ia kembali kepada kaumnya sambil menggendong Isa ‘alaihis salam.
> _“Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang penjahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina.”_
> (QS. Maryam: 27–28)
Maryam tidak berkata apa pun, hanya menunjuk kepada bayinya. 😶👶
Mereka pun mencemooh:
> _“Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?”_
> (QS. Maryam: 29) ✨
✨ *Bagian 3: Kenabian Nabi Isa dan Reaksi Umat Manusia* ✨
Kemudian bayi yang digendongnya (yakni Nabi Isa Alaihis Salam) 🍼 yang baru dilahirkan beberapa hari berkata:
> _”Sesungguhnya aku ini hamba Allah. Dia memberiku Al-Kitab (Injil) 📖, dan Dia menjadikan aku seorang nabi 🌟, dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada 🌍, dan Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup 🙏💰, dan berbakti kepada ibuku. Dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.”_ (Maryam: 30–33)
Perkataan Nabi Isa Alaihis Salam merupakan mukjizat besar 💫 dan tanda keagungan Allah Ta’ala. Ia adalah hamba Allah, bukan Tuhan sebagaimana disangka oleh kaum Nasrani ❌. Dengan perkataan itu pula, ia membela kehormatan ibunya dari tuduhan keji yang ditujukan oleh kaumnya 🛡️. Karena yang berbicara adalah bayi dalam buaian, maka semua keraguan pun lenyap 😲✨.
Setelah peristiwa itu, manusia terbagi menjadi *tiga golongan*:
1️⃣ *Orang-orang yang beriman* dan membenarkan perkataan tersebut. Mereka menjadi pengikut setia Nabi Isa dan mendapatkan petunjuk 🕊️.
2️⃣ *Kaum Nasrani*, yang berlebihan dan melampaui batas 😣. Mereka mengangkat Nabi Isa sebagai Tuhan 🚫, padahal ia hanyalah nabi utusan Allah. Maha Suci Allah dari ucapan mereka.
3️⃣ *Kaum Yahudi*, yang ingkar dan bahkan menuduh ibunda Nabi Isa dengan tuduhan keji ❗. Allah telah membebaskan Maryam dari tuduhan itu dan meninggikan kedudukannya 🌸.
Allah berfirman:
> _”Maka berselisihlah golongan-golongan (yang ada) di antara mereka. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang kafir pada waktu menyaksikan hari yang besar.”_ (Maryam: 37) ⚖️
Ketika Nabi Isa diutus kepada Bani Israil, ia menunjukkan berbagai mukjizat luar biasa 🪄, seperti:
🕊️ Membentuk tanah liat menjadi burung dan meniupkannya hingga hidup,
👁️ Menyembuhkan orang buta sejak lahir,
🧴 Menyembuhkan penderita lepra,
💀 Menghidupkan orang mati.
Semua itu **dengan izin Allah**. Tujuannya hanya satu: mengajak mereka kembali kepada tauhid ☝️.
Namun, kebanyakan tetap menolak, bahkan berencana membunuhnya. Maka Allah mengangkat Nabi Isa ke langit 🌌 dan menyelamatkannya. Yang mereka salib adalah *orang yang diserupakan dengannya*.
> _”…padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka…”_ (An-Nisa: 157) ❗
✨ Nabi Isa akan kembali di akhir zaman ✨ sebagai tanda kiamat besar:
🕊️ Membunuh Dajjal,
🛠️ Menghancurkan salib,
⚖️ Menegakkan keadilan,
🕌 Membenarkan risalah Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Saat itu, semua manusia akan mengetahui bahwa beliau adalah *hamba Allah*, bukan Tuhan.
Allah berfirman:
> _”Tidak layak bagi seseorang manusia yang Allah berikan kepadanya Al-Kitab, hikmah, dan kenabian, lalu dia berkata kepada manusia: ‘Hendaklah kamu menjadi penyembah-penyembahku, bukan penyembah Allah’…”_ (Ali Imran: 79)
—
Demikianlah kisah kenabian Nabi Isa Alaihis Salam 🌟—nabi mulia yang diutus membawa petunjuk dan cahaya, namun dihadapi dengan berbagai reaksi: ada yang beriman, ada yang berlebihan, dan ada pula yang ingkar.