Hukum Mendahulukan Puasa Enam Hari di Bulan Syawal atas Puasa Qadha

Jika seseorang *tidak berpuasa ramadhan karena uzur syar’i* seperti haid, maka *diperbolehkan* bagi wanita tersebut  *untuk berpuasa enam hari di bulan Syawal terlebih dahulu*, kemudian baru mengqadha puasa Ramadan yang tertinggal.

Hal ini karena qadha adalah kewajiban yang waktunya longgar (boleh ditunda) hingga Ramadan berikutnya, dan pahala dari puasa enam hari di bulan Syawal terkait dengan jumlah hari yang berpuasa di bulan tersebut ditambah enam hari, *bukan tergantung pada sempurnanya puasa Ramadan terlebih dahulu*.

Namun, jika seseorang meninggalkan puasa ramadhannya  *tanpa uzur yang dibenarkan syariat*, maka *dia wajib segera mengqadha puasanya setelah hari raya Idulfitri, sebelum melaksanakan puasa enam hari Syawal*.

Akan tetapi, jika dia tetap mendahulukan puasa enam hari Syawal, *maka puasanya tetap sah* tetapi berdosa karena telah menunda qadha tanpa uzur. Setelah itu dia tetap wajib mengqadha puasanya.

Dalam kitab _Hasyiyah I’anah at-Thalibin_ (2/268) disebutkan:
*_”Dan wajib mengqadha puasa yang tertinggal, meskipun karena uzur, dari puasa wajib—yakni wajib segera jika ditinggalkan tanpa uzur, dan boleh ditunda jika ada uzur.”_*

*Wallahu a’lam.*

✒️ Madarif Institute

🌐 @madarifinstitute

https://www.aliftaa.jo/fatwa/2958/%d8%ad%d9%83%d9%85-%d8%aa%d9%82%d8%af%d9%8a%d9%85-%d8%b5%d9%8a%d8%a7%d9%85-%d8%a7%d9%84%d8%b3%d8%aa%d8%a9-%d9%85%d9%86-%d8%b4%d9%88%d8%a7%d9%84-%d8%b9%d9%84%d9%89-%d8%a7%d9%84%d9%82%d8%b6%d8%a7%d8%a1

Leave a Reply